Ikhtiar itu Perbuatan..Rezeki itu kejutan

Berat mengeluh dalam hela nafas yang panjang.
Tahu sesuatu yang tak patut aku tahu

Dan merasakan lebih baik aku tak tahu dari aku tahu.
Selalu jadi pada aku .

Kenapalah Allah takdirkan aku dapat tahu?

Perasaan tahu tu buat aku tak keruan, putus asa, dan lebih teruk kecewa.
Hilang harapan dan kepercayaan.

Perangai manusia ni kalau dikuasai nafsu lebih teruk dari jin dan syaitan
Bila perasaan tamak tu mencengkam, iri hati, dengki
Memang batu putih boleh bertukar hitam.

Nauzubillah.

Jauh kan aku dan perasaan dari sifat mazmumah Ya Allah.
Aku insan lemah.

Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat, Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah.

Aku melihat hidup teman2ku tak ada duka dan kepedihan, Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri.

Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian, Ternyata ia begitu menikmati badai ujian dlm kehidupannya.

Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna, Ternyata ia hanya berbahagia "menjadi apa adanya"..

Aku melihat hidup tetanggaku beruntung, Ternyata ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung..
Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rejeki orang lain..

Mungkin aku tak tahu dimana rejekiku.. Tapi rejekiku tahu dimana diriku..

Dari lautan biru, bumi dan gunung, Tuhan telah memerintahkannya menuju kepadaku...

Tuhan yang Maha pengasih menjamin rejekiku, sejak 9 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku..

Amatlah keliru bila berkeyakinan rejeki dimaknai dari hasil bekerja.. Karena bekerja adalah ibadah, sedang rejeki itu urusan-Nya..

Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda..

Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati..
Mereka lupa bahwa hakekat rejeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya..

Rejeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, sang Pencipta menaruh berkat sekehendak-Nya..

Ikhtiar itu perbuatan..

Rejeki itu kejutan..

Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rejeki akan ditanya kelak..

"Darimana dan digunakan untuk apa" Karena rejeki hanyalah "Hak Pakai", bukan "Hak Milik"...


Ulasan